Suamiku itu pasti suka bete dan kesel kalau lagi liat saya datang bulan. Sebelum, sesaat maupun sesudah. Asal tahu saja, karena epilepsi yang saya derita begitu si "merah" menyerang efeknya gak banget. Emosi labil kaya ababil (Abege Labil), PMS -nya amit - amit; yang minta dijauhin dari orang - orang dengan jarak 5 meter. Belum lagi pas saat haid, nyeri - nya gak ketulungan banget.
Pusing dengan kejadian berulang yang mirip dejavu, akhirnya saya mau gak mau mulai selancar di dunia maya guna mencari obat mujarab mengatasi nyeri haid. Sayangnya obat yang saya temukan sebagai besar efeknya malah membuat epilepsi saya makin menjadi. Karena ada beberapa bahan kimia yang bertolak belakang dengan obat anti epileptik yang saya konsumsi. Akhirnya mama saya menganjurkan untuk minum kiranti aja. Selidik punya selidik saya jadi inget waktu jaman SMA dulu. Banyak temen saya yang minum kiranti tapi akhirnya malah berhenti karena di - isukan kalau minum banyak kiranti pas dateng bulan nanti rahimnya jadi lengket. Entah benar entah tidak. Pastinya sejak saat itu saya juga berhenti konsumsi kiranti. Padahal ya sewaktu saya aktif konsumsi jamu kemasan tersebut badan saya menjadi enak dan gak ada efek sampingnya juga. Namanya masih SMA kan ya ikut - ikutan aja. Abegeh gituuhh...
Beberapa tahun berlalu, dan kebetulan sekali tanggal 22 April 2015 lalu Kiranti ultah yang ke 21 tahun. Beruntungnya saya, saya juga ikut hadir dalam perayaan HUT 21 tahun Kiranti tersebut. Acara yang diadakan di Balai Kartini pada pukul 10 pagi ini dibuka dengan sesi Talkshow dan dr. Ardiansjah Dara, SpOG atau biasa disapa dr. Dara sebagai salah satu narasumber yang didatangkan oleh pihak Kiranti.
Menurut beliau, Fase kehidupan seorang wanita dimulai dari masa kanak - kanak (0-12 Tahun), usia produktif (13-44 Tahun) dan menopause (di atas 45 Tahun). Dalam setiap fase tersebut wanita akan mengalami perubahan di dalam tubuhnya. Ketika wanita memasukin usia produktif, mereka mengalami menstruasi atau haid yang merupakan akibat dari perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang dipengaruhi oleh hormon reproduksi baik esterogen maupun progesteron. Hal itulah yang merupakan awal tanda masa kesuburan wanita. sedangkan di tahap menopause, masa kesuburan berakhir akibat mulai menurunnya kadar kedua hormon tersebut dalam tubuh.