Sebagian besar moms pasti ingin melahirkan secara normal, tapi ada beberapa faktor yang mempengaruhi kelahiran sang buah hati. Tak menapik kemungkinan yang awalnya ingin melahirkan secara normal tiba – tiba harus Caesar.
Sama seperti saat mami dulu Ketika hamil Hana. Kami sudah prepare kemungkinan itu, berusaha sebisa mungkin melahirkan normal meski kondisi mami kala itu tidak sedang baik – baik saja. Tapi alhamdulillah… Hana lahir secara normal. Tapi, tak banyak moms yang memiliki privillage ini meski kondisi mereka sehat.
Bagaimana kondisi buah hati bila mereka lahir secara Caesar, apa yang membedakan dengan lahiran normal?
Nah, demi menjawab sekelubat pertanyaan yang mungkin menghampiri benak moms semua. Kebetulan, kemarin mami mengikuti webinar dari Nutriclub. Bahasannya cukup menarik, dengan tema “Optimalkan Imunitas Anak kelahiran caesar dengan mikrobiota sehat.” Mereka juga mengundang narasumber yang kompeten di bidangnya, seperti Dokter Ali Sungkar, SpOG(K) dengan materi: apa saja yang perlu diketahui tentang kelahiran caesar. Prof. Dr. Moh. Juffrie SpA(K), PhD tentang pentingnya Mikrobiota Saluran Cerna: Pondasi imunitas anak. Dan sesi sharing bersama momi kece Cyntia Lamusu.
Kelahiran secara Caesar apa yang harus diketahui?
Apa yang kamu ketahui tentang kelahiran secara C- Section atau Caesar?, C-SECTION atau proses kelahiran secara caesar ialah melahirkan janin melalui insisi pada dinding anterior abdomen dan dinding uterus. Caesar merupakan jenis pembedahan mayor yang sering dilakukan. C-section menjadi Tindakan yang paling efektif dalam menekan kematian ibu dan anak bila dilakukan sesuai dengan indikasi. Dan pada tingkat populasi, angka seksio >10% ternyata tidak berhubungan dengan angka kematian ibu dan anak.
Di Indonesia, jumlah ibu yang melahirkan bayinya secara caesar terbilang besar. Dari data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, prevalensi tindakan persalinan caesar di Indonesia mencapai angka 17,6 persen. Sedangkan menurut Dokter Ali Sungkar, SpOG (K), spesialis obstetri dan ginekologi konsultan fetomaternal, mengatakan bahwa setiap ibu memiliki kondisi yang berbeda saat proses kelahiran anak.
Dokter Ali Sungkar menuturkan bahwa ada 2 (dua) macam seksio sesarea;
- Seksio Sesarea Terjadwal (Operasi Terjadwal), kelebihannya adalah seksio sesarea jenis ini sudah terjadwal jadi sudah dipersiapkan secara matang baik dari segi medis maupun pendukung lain. kekurangannya jika salah melakukan perencanaan maka akan melahirkan bayi premature atau hal buruk lainnya.
- Seksio Sesarea Emergensi (Tidak terjadwal), kelebihan dari seksio jenis ini adalah kondisi anak sudah cukup bulan, cervix sudah terbuka dan SBU sudah terbentuk dengan baik. Kekurangannya ialah karena mendadak jadi kemungkinan tidak terencana dengan baik.
Beliau menambahkan, faktor – faktor penting dalam proses persalinan Caesar yang bisa terjadi seperti; Persalinan tidak maju atau tidak mengalami perkembangan, anak kekurangan oksigen, Posisi dan presentasi anak tidak sesuai, anak yang akan dilahirkan merupakan anak kembar, Kelainan letak plasenta, Tali pusar keluar terlebih dahulu, Kondisi kesehatan ibu, Hambatan pada jalur (saluran) lahir, Riwayat operasi caesar sebelumnya. Selain itu, menurut Dr. Ali, operasi caesar juga memiliki faktor risiko caesar, baik bagi ibu maupun bayi. Risiko untuk ibu seperti infeksi, perdarahan, reaksi anastesi, pembekuan darah, luka dan cedera operasi, serta risiko untuk kehamilan berikutnya. Sedangkan risiko bagi bayi yaitu masalah pernapasan dan cedera saat operasi serta risiko dari kondisi imunitasnya.
Ternyata proses kelahiran caesar ini juga sangat mempengaruhi sistem imun si kecil. Kenapa?
Karena bila moms melahirkan dengan proses kelahiran normal, si kecil bisa mendapatkan mikrobiota dengan jumlah bakteri baik yang banyak melalui jalan lahir. Sedangkan jika si kecil keluar rahim melalui c-section, mikrobiota yang didapat hanya dari lingkungan sekitar dan memiliki jumlah bakteri baik yang lebih sedikit.
Pentingnya Mikrobiota sehat dalam Saluran Cerna
Menurut Prof. Dr. Moh Juffrie peranan microbiota sangat penting dalam interaksi dengan usus serta dapat memacu system imunitas tubuh. Ternyata, microbiota ini sudah ada sejak lahir dan sangat dipengaruhi oleh metode kelahiran. Anak dengan kelahiran secara Caesar lebih rentan terhadap sedikitnya jumlah bakteri baik dalam tubuh, hal ini dapat memungkinan si kecil akan mengalami Disbiosis.
Apa itu Disbiosis?
Disbiosis adalah ketidakseimbangan jumlah bakteri baik dan bakteri jahat dalam tubuh. Disbiosis dapat menyebabkan sistem imun terganggu sehingga menimbulkan efek samping seperti; Alergi, autoimun dan gangguan metabolik.
Bagaimana cara memperbaiki mikrobiota agar seimbang kembali?
Yang bisa dilakukan moms ialah dengan pemberian nutrisi anak yang mengandung prebiotik dan probiotik seperti dalam kandungan ASI. karena ASI mengandung lebih dari 200 spesies mikroorganisme yang dikenal sebagai probiotik dan human milk oligosaccharides atau bisa disebut prebiotik. Adapun dua hal ini juga dikenal dengan nama sinbiotik. Dengan memberikan ASI eksklusif dapat meningkatkan jumlah bakteri baik seperti Bifidobacterium pada si kecil yang lahir secara Caesar. Hal ini tentu saja dapat membantu meningkatkan sistem imun selama dua tahun pertama kehidupannya serta menurunkan risiko anak mengidap penyakit alergi.
Prof. Dr. Moh. Juffrie juga menuturkan bahwa Awal kehidupan hingga usia 3 tahun merupakan jangka waktu yang penting pada anak untuk mengembalikan profil mikrobiota menjadi seimbang.
Sharing pengalaman kelahiran Caesar ala Cynthia Lamusu (Seleb Mama)
Cynthia menuturkan bahwa Kehamilan Tatjana & Bima merupakan kelahiran yang berisiko mengingat mereka menggunakan program metode bayi tabung (IVF), kehamilan di usia 37 tahun dan janin kembar. Kondisi tersebut menjadi faktor risiko yang mengharuskan Cynthia melahirkan secara caesar. Namun, hal itu tidak menyurutkan semangatnya dalam menyambut kelahiran si kembar. Mereka meningkatkan intensitas cek ke dokter agar kesehatan ibu dan anak terus terpantau.Dan juga mempelajari berbagai hal tentang persalinan caesar termasuk risiko imunitas yang lemah dan potensi alergi yang lebih tinggi pada anak.
Cynthia menambahkan bahwa dukungan yang baik dari pihak rumah sakit, suami, dan orang-orang terdekat membuatnya kuat dan mampu menghadapi tantangan dalam proses persalinannya. Anjuran dokter untuk melakukan tes potensi caesar merupakan pengetahuan dan pengalaman yang sangat bermanfaat bagi hidupnya.
Overall..
Webinar dari Nutriclub ini beneran memberikan insight tentang melahirkan secara Caesar dan hal apa saja yang harus diperhatikan. Jadi, apapun metode kelahiran yang moms jalani, enggak usah risau atau gundah gulana ya. Terlebih yang melahirkan secara Caesar. Yang penting setelah si kecil lahir ke dunia, kita sudah mempersiapkan segalanya, termasuk memberikan yang terbaik seperti ASI Ekslusif. Dengan memberikan ASI Ekslusif yang mengandung sinbiotik, mampu menjaga keseimbangan mirkobiota saluran cerna yang sehat.
Kita juga perlu untuk tetap aktif mencari ilmu seputar nutrisi anak hingga bagaimana cara menjaga imunitasnya. Tak terkecuali untuk moms yang sedang dalam fase kehamilan, moms juga bisa melakukan Test Potensi Caesar dalam nutriclub.co.id. Adapun alat ini berguna untuk membantu orangtua mengenali faktor resiko kelahiran caesar sejak awal dan mempersiapkan yang terbaik menyambut si kecil
No comments
Silahkan tinggalkan komentar kamu, tapi plis banget ya pergunakan bahasa indonesia yang baik dan membangun. Mohon maaf juga harus di moderasi biar gak ada yang spam. Happy Comment ^^~