Hai Hanamiers, ditengah pandemi gini kadang kita suka bingung mau liburan kemana. Bawaanya pasti parnoan deh takut si miss cororo ikutan juga. Tapi, dirumah aja juga lama – lama otak jadi mumet dan suka berakhir dengan berantem sama anak bahkan pasangan. Demi refresh pikiran lagi supaya tetap waras. Akhirnya kami meniatkan untuk escape sejenak dari kerumetan yang ada dirumah.
Dengan berbagai pertimbangan, kami memutuskan untuk kemping mandiri. Memang sebelumnya, saat Hana bersekolah TK, di sekolahnya itu setiap tahun mengadakan acara kemping keluarga karena sekolah tersebut semi sekolah Alam. Berhubung Hana sudah masuk SD dan SD Islam jadinya enggak ada kegiatan seperti sekolah TK-nya Hana terdahulu.
Ini kemping mandiri kami yang perdana. Berbagai macam persiapan sebelum hari-H sudah ditulis terlebih dahulu. Seperti membuat list perlengkapan apa saja yang harus dibawa saat kemping, list tempat kemping mana aja yang ramah anak serta membeli beberapa kelengkapan lainnya.
Dari daftar list yang Panjang, mami membuat tiga tempat list kemping saat berseluncur di dunia maya. Ketiga list tempat kemping tersebut katanya ramah anak. Enggak mau gambling, mami mengajak papi untuk survey lokasi. Kebetulan ketiga lokasi itu jaraknya lumayan. Dua lokasi di daerah Sentul dan satu lokasi di daerah perbatasan Bogor – Sukabumi.
Survei Lokasi Kemping
Hari pertama di weekend minggu ketiga bulan Juli 2020, kita mencoba survey lokasi ke daerah Sentul. Sayangnya, banyak drama dalam survey tempat kemping ini. Yang pertama lokasinya susah untuk ditemukan, kedua mami gak bisa baca MAP google manual, begitu pakai google auto navigation disasarin terus. Wkwk.. hal lain yang membuat kita urung niat dan akan mencoret dua list kemping yang disentul karena jalanannya parah banget. Beberapa kali motor kami sempat tidak bisa tanjakan, terpaksa mami turun dan jalan kaki dong. Yaa.. maklum juga sih motor papi usianya udah kakek – kakek >.<
Keesokan harinya, kita pindah lokasi ke daerah Bogor, Cijeruk. Lagi – lagi drama kesasar. Yaaa…Monmaap mami itu memang gak bisa baca peta manual, jadi kepengen summon “aku peta-nya si Dora The Explorer” deh. Kita sempat naik sampai kaki gunung salak terus turun lagi karena keterusan. Kesasar ke desa “in the middle of nowhere” karena signal lost. Heey.. ini masih di daerah perbatasan Bogor – Sukabumi tapi rasanya udah kaya diluar pulau jawa. Jadi agak sedikit mengerti kenapa masyarakat yang tinggal di daerah pinggiran kota itu pada treak menyoal Pembelajaran jarak jauh. Wong, sinyal hape aja enggak ada, apalagi sinyal inet yang wassalam wafatnya.
Setelah berkali – kali disasarin sama google map auto navigation, kita malah tiba di sisi sebrang lokasi kempingnya. Which mean, kalau mau kesana kudu nyebrang sungai gitu?, wkkwkw Syuram deh, memang di google map titiknya bener. Tapi.. titiknya itu cuma ngarahin ke curug putri Pelangi bukan area kempingnya. Area kemping yang sebenarnya kita tuju itu ya ada disebrang lembah. Jackpot banget dong, udah mami dikerjain lagi sama papi, naik turun motor karena lagi – lagi enggak bisa nanjak. Pantat udah pegel, kaki udah capek. FIX langsung balik badan dan kita enggak meneruskan perjalanan untuk survey lokasi kemping yang akan kita tuju itu.
Ketika pulang, mami berpikir, kok kaya useless ya udah lima jam di jalan tapi gak dapet apa – apa. Akhirnya, secara spontan mami bilang ke papi untuk mampir ke suatu tempat. Tempat itu searah pulang. Sebenarnnya sih hotel tapi mereka ada kawasan mini farm dan outbound gitu deh. Daripada pulang dengan tangan kosong yekan, dan sedih karena drama kesasar.
Jadi, guna menghibur hati dan Hana akhirnya kita mampir ke Bogor Green Forest. Kenyataannya, Mini Farm yang ada di Bogor Green Forest ini sudah tidak terlalu terawat, belum lagi tiket masuknya yang lumayan mahal. Alhasil, Hana hanya keliling area hotel dan outbond. Untuk tiket masuk outbond agak pricy dengan fasilitas yang enggak gede – gede amad.
Mereka juga menyewakan sepeda listrik, motor mini, kuda, dan mobil golf. Harga sewa per-15 menitnya itu Rp.50.000/orang. Dengan track yang pendek dan waktu yang sedikit, lumayan juga untuk harga segitu. Tapi, yaudalah ya.. yang penting Hana terhibur dan mami enggak bete – bete banget.
Hari ketiga, Papi dan Hana saja yang survey lokasi. Karena masih penasaran sama Camping Ground Curug Putri Pelangi. Mereka berdua ngebolang lagi pakai motor. Mami duduk anteng dirumah sekalian me time. Emejingnya, mereka berdua malah gak pake nyasar, dan langsung menemukan lokasi kemping yang kita tuju itu. Papi langsung tanya – tanya dan booking spot.
Persiapan Kemping
Rencana kemping sudah dipersiapkan sedemikan rupa. Mami langsung periksa daftar list lagi apa aja yang harus dibawa saat kemping nanti. Rencanannya, kita kemping itu sebelum tujuhbelasan. Karena papi booking hari sabtu – minggu, dengan estimasi kalau minggu – senin itu tempat kempingnya bakalan rame karena long weekend.
Berikut list yang dipersiapkan Ketika mengajak Hana kemping mandiri:
- Carrier bag
- Sleeping bag
- Bantal kecil (mami, Hana dan papi gak bisa pake bantal angin soalnya)
- Alas tenda – Matrass yang almunium foil biar enggak kedinginan
- Flysheet 3x4, tali dan pasak
- Tenda
- Kompor
- Gas
- Cooking set outdoor Nesting
- Ember dan gayung lipat
- Sendal jepit
- Masker
- Tiker lipet
- Baju secukupnya
- Jaket cadangan
- Perbekalan snack, air mineral, nasi liwet instan, abon, kornet, telor, bumbu – bumbu, teh, kopi dan gula. (mami suka yang simple, males masak – masakan wong cuma semalem doang XD)
- Piring, gelas dan sendok plastik
- Power bank 5 buah
- Accu motor cadangan untuk batre lampu/penerangan
- Lampu batre dan senter
- Peralatan mandi dan segala sabun sampoo
- Semprotan nyamuk, disinfektan, handsanitizer, tissue basah dan kering
- Kabel charger handphone
- Tas P3K (perban, plester, betadine, alkohol 70%, cutton bud, dan obat – obatan)
- Gunting, pisau dan lighter
- Kantong plastik buat sampah dan baju kotor (disana wajib bawa kantong plastik sampah supaya sampah kita gak berceceran. Kalau ketauan buang sampah sembarangan bakalan kena denda gede).
Beberapa list barang diatas ada yang baru mami order dan ada yang sudah dibeli lama. Yang baru di order itu macam flysheet, nasi liwet instan dan cooking set. Sisanya udah siap sedia karena dulu sekolahnya Hana suka ngadain kemping, jadi kita udah prepare barang yang dibutuhkan.
Ngomongin soal tenda, tenda kemping itu ada banyak macemnya, Hanamiers. Jangan sampai kita salah milih tenda ya. Kalau mami sendiri pilih tenda yang udah 2 layer biar gak kebasahan banget pas hujan dan lebih memilih bentuk dome yang gampang di build.
Ternyata, bentuk tenda kemping juga banyak, ada yang dome, dome popup, tunnel, quick pitch, ridge, geodesi, semi geodesi, inflatable, dan tenda keluarga. Untuk kemping, sebaiknya kamu sesuaikan dengan kebutuhan saja ya. Pembahasan mengenai tenda ini dan yang lebih rinci akan mami post terpisah. soalnya bahasannya bakalan Panjang bener.
That Day – Menuju Lokasi
Setelah packing dari malam sebelumnya. Tiba saatnya hari-H, kita prepare bawa 2 (dua) motor. 1 (satu) motor papi yang isinya segala barang – barang kemping, 1 motor mami yang membawa sisanya dan juga boceng Hana. Berangkat dari rumah jam delapan pagi. Sebelum berangkat kita sarapan terlebih dahulu.
Malam saat packing, mami menghubungi mba yang kerja di camping groundnya. Kita udah dp spot dan konfrimasi bahwa akan datang, supaya saat tiba nanti, spot yang kita sewa itu sudah bersih.
Mami kenapa enggak bawa mobil?
Huuuu.. kepengennya sih bawa mobil, apa daya… lokasi kempingnya enggak memadai buat mobil kita masuk. Mungkin kalau kita punya mobil dengan CC gede, gak ceper dan body enggak terlalu besar, aman – aman saja kita bisa lewat jalanan ekstrem itu. Tapii… mobil kami Cuma mobil sejuta umat dengan cc standar. Belum lagi ada masalah dengan kaki – kaki mobil yang udah kepengen minta diganti. Jadi, amannya ya memang bawa motor.
Ada beberapa pengunjung camping ground yang membawa mobil sih, tapi kendala utamanya yaitu suka slip/matter ban mobilnya Ketika menuju lokasi kemping. Karena jalananya lumayan terjal, bebatuan dan ekstrem. Kalau sayang mobil sendiri mending sewa aja macem mobil inova atau membawa motor lebih baik.
Perjalanan dari rumah menuju lokasi kemping, kita tempuh dengan waktu kurang lebih 3 jam, itupun banyak berentinya, sebab pantat panas eyy.. wkkwkw
Camping Ground Curug Putri Pelangi
Sesampainya di lokasi, kita memarkirkan motor di area parkiran motor yang tersedia. enaknya kalau bawa motor, tempat parkirannya di dalem, jadi kalau hujan motor kita gak kebasahan. First impression mami terhadap lokasi camping ground curug Putri Pelangi. DAEBAK!
1 kata: KEREN ABIS!~
Drama kesasar kemarin dan perjalanan menuju lokasi kempingnya terbayarkan syudah. Indah banget pemandangannya, dan ada mushola serta kamar mandi yang bersih. Sebenarnya, lokasi camping Ground Curug Putri Pelangi ini ramah anak banget. Pasalnya ada taman kelinci, peternakan kambing, bukit cengkeh dan perkebunan jambu kristal yang bisa kita petik dan beli.
Dari lokasi kemping menuju Curug Putri Pelanginya sendiri kurang lebih 1,2km. bisa ditempuh menggunakan motor/mobil bahkan jalan kaki. Saran mami sih, kalau mau tracking mending jalan kaki aja sambil menikmati perkebunan dan perternakan yang ada. Kalau bawa mobil ya itu sayang banget jalanannya enggak ramah mobil. Kata akang penjaga disana, dulu bisa sewa mobil kol, sekali jalan 10rebu. Karena ada pandemi dan sempat tutup tiga bulan, mobilnya masih dalam perbaikan. Ya, semoga kedepannya beroperasi kembali ya.
Selain tempat kemping, mereka juga menyediakan penginapan ala – ala instagramable. Penginapannya unik soalnya. Sayang, karena sempat tutup tiga bulan, masih banyak yang harus diperbaiki, terlebih harga sewanya yang lumayan mahal daripada kita membawa tenda sendiri. Untuk pepotoan okelah yaa~.
Jangan takut bila kamu enggak mau bawa tenda. Karena mereka juga menyediakan penyewaan tenda kemping mulai dari 2 – 5 orang, harga sesuai besar-kecilnya tenda. Males masak? Tenang aja mereka juga siapin paket makanan 3x sehari atau per-paket. Terserah kamu mau ambil yang mana. Menunya ya standar sih; Nasi, ayam, tahu dan tempe. Mami nyobain paket sarapannya. Nasinya terbilang banyak, mami makan berdua sama Hana aja enggak abis, potongan ayamnya juga gede, ada tahu dan tempe juga. Tak lupa sambel dan lalapan.
Yang paling ditunggu sama pengujung di sini adalah Ketika malam tiba. pas malem itu citylightnya keren banget, belum lagi bulan dan bintang menambah keromantisan yang kemping di sini. Nyalain api unggun itu wajib, jangan takut nyari kayu bakarnya dimana, mereka juga sediain paket kayu bakar kok.
Mami jadi betah lama – lama disini, enggak ada listrik, udara dingin, susah sinyal. Bikin kita rehat sejenak dari kepenatan ibukota, jauh dari dunia maya juga. Hana dan mami aja malah asik melukis, yang biasanya Hana kalau senggang itu suka buka – buka hape, berhubung disana enggak ada sinyal, enggak bisa yucuban jadilah dia menggambar. Mami? Mami mah bengong – begong gak jelas, doing nothing sambil mandangin citylight. Wasting time buat merenung dan refreshing diri.
Overall…
Saran mami kalau kamu mau kemping di sini, datang antara bulan Juli – Agustus. Selewat dari itu akan memasuki musim hujan, kamu enggak bisa senikmat mandangin citylight sama bulan serta bintang. Banyak pengunjung yang rela begadang hanya untuk melihat sunrise, dan itu beneran worth it banget. Persiapkan segalanya ya, termasuk booster vitamin kalau niat kamu begadang.
Bila ingin membawa mobil, pastikan dalam kondisi fit mobilnya, cc besar tapi body enggak besar. Macam innova atau HRV. Perhatikan map manual jangan mengandalkan google map auto navigation, jika stuck tanya GPS (Gunakan Penduduk Sekitar).
Jangan membuaang sampah sembarang, siapkan kantong sampah yang besar dan jika sudah selesai kemping kita bawa sampah kita Kembali dan membuangnya di tempat sampah.
How to Get There..
Biar kamu enggak kesasar atau disasarin sama google map, saran mami mending kamu baca MAP manual. Cek lokasi di google mapnya dengan searching “camping ground lembah salak, curug putri Pelangi” bukan “curug putri Pelangi” karena arahinnya nanti beda lagi. Soalnya titik yang curug putri Pelangi itu tepat disebrang camping ground. Jangan mengulangi kesalahan yang sama dengan mami ya, Hanamiers.
Setelah tau titiknya dimana, jangan gunakan google map auto navigation karena akan diarahin ke jalan – jalan “ajaib”. Sekali lagi, lebih baik BACA MAP MANUAL. Patokan pertama, ambil jalan ke arah tajur halang, bukan ke arah Cihideung. Dari situ ikutin aja map, sampai ada pertigaan sekolah SDN 02 Tajur Halang ambil jalan sebelah kiri. Nanti diujung, kamu akan ketemu jalan bercabang lagi, jalan satunya yang ada disebelah kiri itu nanjak ekstrem dan banyak bebatuan serta satunya lagi masih jalan lurus tapi diujung jalan akan berbelok juga.
Sebenernya kedua jalan ini sama – sama menuju lokasi camping groundnya. Tapi, yang sebelah kiri itu not recommended deh, parah jalanannya, motor mami slip berkali – kali dan enggak ada siapa – apa beneran hutan-kanan kiri kebon, tapi emang motong banget dibandingkan jalan satunya lagi. Nah, biasanya mobil akan menggunakan jalan yang lurus terus dan berbelok tajam.
Jalanannya jangan tanya bagus apa enggak ya. ini jalanan kampung yang cuma muat satu mobil, hanya berlandaskan batu dan tanah, kebayang kalau ujan kaya gimana. masuk ke dalem lagi, gak ada rumah penduduk, sama sekali. Enggak ada listrik karena memang belum masuk tiang – tiang PLN. Sepanjang jalan menuju lokasi kempingnya ini kita akan disuguhkan pemandangan kebon dan kebon. Jujur, mami jadi ngebayangin yang enggak – enggak. Soalnya pas motor mami slip, papi udah jalan di depan dan gak bisa dipanggil. Sendirian gitu eh berduaan deng sama Hana berusaha bikin motor enggak jatuh karena slip. Kayanya setelah pulang dari tempat kemping ini skill bawa motor mami jadi naik 80%.
Di bawah ini MAP MANUAL yang khusus mami bikin sendiri biar kamu enggak kesasar.
- Ambil arah ke Tajur Halang bukan Cihideung
- Patokannya SDN 02 Tajur Halang belok kiri
- Ketemu jalan bercabang, ambil jalan mana aja tapi not rekomen jalan sebelah kiri karena terlalu terjal banyak bebatuan.
*UPDATE CAMPING GROUND LEMBAH SALAK CURUG PUTRI PELANGI 2021
Semoga membantu. Sampai jumpa di Jalan – Jalan Hanami Selanjutnya.
mbakkk serius jadi pengen huhu
ReplyDeleteseru banget si bisa motoran gitu
mana bawaannya banyak banget ya hehehe
tapi emang lebih baik siap sedia
pemandangannya asyik banget
sama ada kelinci kelincinya
benerrr kok kaak, ini meniatkan dan memberanikan diri. kwkwkwkw,.,.
DeleteSaluuuut bawa motor Ama Hanna berdua gitu mba :o. Medannya ngeri2 sedap itu , takut slip :D.
ReplyDeleteAku blm pernah ajakin anak kemping. Sbnrnya pengen, tp blm yakin mereka apa bakal rewel ato ga. Tp kayaknya kalo baca keseruan temen2 yg beberapa kali ajakin keluarganya kemping, sepertinya memang seru yaaaa :D.
Ntr ah, jd pgn coba. Tp aku kepengin beli tenda dan kantong tidurnya sendiri, biar ga pake yg sewaan.
ih mbak seru bangte sih, anak2 emang perlu loh diberi pengalaman seperti ini jadi memori yg mengesankan
ReplyDeleteHari ini baru survey jalurnya mbak...
ReplyDeletehttps://youtu.be/UQ9ww3rM_UU
wahh kerennnnn XDD
DeleteHi Mbak, review yang bagus sekali, sampai dibuatkan peta segala. Terimakasih banyak.
ReplyDeleteBisa minta nomor kontak Camping Ground-nya, Mbak? Saya sudah browsing internet tapi tidak bisa mendapatkan infonya.
ada email mba? nanti saya kirim kontaknya via email ya, atau bisa DM instagram saya di @ruffie_lucretia
DeleteAssalamu'alaikum mba, maaf izin bertanya. Apakah disana pengunjungnya dibatasi? Mengingat lagi pandemi juga, rencana saya mau ajak anak buat camping pertamanya, mau tau dilokasinya seperti apa hehe.
ReplyDeleteiya di batasi, saran saya sih mending kesini pas weekday lebih sepi soalnya.
DeleteWahh.. makasih mami infonya bermanfaat sekali..
ReplyDeleteOiya mami ada contact pihak camping yang bisa dihubungi untuk reservasi gak ya? Pas banget anakku lagi minta camping beneran karena biasanya cuma didepan rumah..hihi
bisa DM ke akun instagram aku ya nanti ku share kontaknya disana. akun IG ku tinggal klik aja di sebelah kanan blog.
Deletehallo kak minta no kontaknya dong , rasanya ingin seperti kalian hehehe
ReplyDeleteBisa DM ke instagram aku ya di @ruffie_lucretia atau by email di ruffielucretia@gmail.com
Deletesangat bermanfaat ba..tx
ReplyDeleteReview yg menarik. Gaya menulis dan perbagiannya enak dibaca. Saya yg sedang cari2 tempat berkema keluarga jd sangat terbantu. Terimakasih Bu
ReplyDelete